Minggu, 25 Oktober 2009

Republik Demokratik Kongo

SEJARAH PEMERINTAHAN
Republik Demokratik Kongo, bernama Zaire antara tahun 1971 dan 1997, adalah sebuah negara di Afrika bagian tengah. Negara ini berbatasan dengan Republik Afrika Tengah dan Sudan di sebelah utara; Uganda, Rwanda, Burundi, dan Tanzania di timur; Zambia dan Angola di selatan; dan Republik Kongo di barat. Perang bersaudara berlangsung berkepanjangan di Kongo sejak 1998 yang menghancurkan serta menyeret seluruh wilayah tersebut dan negara-negara di sekitarnya. Aksi kekerasan tersebut telah menghancurkan infrastruktur dan perekonomian negara tersebut hingga akhirnya PBB mengambil alih permasalahan di negara itu dan memaksa Presiden Joseph Kabila menyelenggarakan Pemilihan Umum pada 30 Juli 2006. Kepala negara saat ini, Joseph Kabila (35) disebut-sebut merupakan calon terkuat dan sejumlah polling awal menyatakan Kabila akan menang dalam babak pertama pemilihan presiden. Kabila diperkirakan bisa mengalahkan 33 calon Presiden lain termasuk mantan pemimpin pemberontak Jean-Pierre Bemba, mantan pemberontak yang menjadi menteri keuangan dan dituduh melakukan kejahatan.
Bemba telah melancarkan perang sengit tujuh tahun sejak 1998. Pada puncaknya, konflik di bekas negara Zaire itu, telah menyeret setidaknya tujuh kekuatan militer asing dan, meskipun ada serangkaian kesepakatan perdamaian dan proses peralihan berjalan sejak 2003, pergolakan etnik dan penjarahan terus mewabah bagian timur negeri tersebut. Calon lain meliputi keturunan tokoh kenamaan di negara bekas koloni Belgia itu, termasuk putra diktator lama Mobutu Seso Seko dan pahlawan kemerdekaan yang terbunuh Patrice Lumumba. Lumumba menang dalam pemilihan demokratis terakhir di negeri tersebut pada malam menjelang kemerdekaan 1960, tapi ia didepak oleh Mobutu yang membuat negara itu identik dengan korupsi dan salah urus sampai dia digulingkan pada 1997. Masyarakat internasional, yang mendanai pemilihan umum itu dan mengucurkan dana hampir setengah miliar dolar AS, berharap pemungutan suara tersebut bukan hanya membawa kestabilan bagi negara Afrika tengah itu tapi juga memungkinkan Kongo menjadi kekuatan ekonomi regional.
Sumber mineral negeri tersebut, yang berlimpah, telah disedot untuk mendanai perang dan bagi keuntungan pribadi sementara kebanyakan warganya hidup di bawah garis kemiskinan. Dengan tak-adanya prasarana bagi negara tersebut, yang besarnya menyamai Eropa Barat, Pemilu terbukti menjadi tantangan logistik. Di wilayah hutan terpencil, para petugas harus berjalan kaki berhari-hari untuk membawa kartu suara ke TPS.

PEMERINTAHAN
Bentuk pemerintahaan negara Kongo adalah Republik, yang dipimpin oleh seorang Presiden sebagai kepala Negara dan pemerintahan. Bahasa resmi adalah Perancis dan disamping itu penduduk juga mengunakan bahasa Bantu. Kebudayaan : Kebudayaan Rep. Demokrasi
Kongo masih tertinggal daripada negara-negara di Afrika utara, untuk itu pemerintah mengusahakan gerakan wajib belajar untuk rakyatnya.
Republik Demokratik Kongo dibagi menjadi 25 provinsi dan 1 kota khusus menyusul amandemen Konstitusi Republik Demokrasi Kongo.
• Bas-Uele
• Équateur
• Haut-Lomami
• Haut-Katanga
• Haut-Uele
• Ituri
• Kasaï
• Kasaï-Oriental
• Kongo Central
• Kwango
• Kwilu
• Lomami
• Lualaba
• Kinshaha (kota khusus)
• Lulua
• Mai-Ndombe
• Maniema
• Mongala
• Nord-Kivu
• Nord-Ubangi
• Sankuru
• Sud-Kivu
• Sud-Ubangi
• Tanganyika
• Tshopo
• Tshuapa

KONDISI GEOGRAFIS
Republik Demokrasi Kongo, dahulu dikenal dengan nama Zaire. Negara ini terletak di Afrika tengah yang tepat berada di jantung Benua Afrika. Dahulunya negara ini di jajah oleh Belgia. Setelah merdeka pada tahun 1960, negara ini bernama Republik Demokrasi Kongo yang beribukota di Kinshasa.
1. Luas wilayah : 2.345.909 km2.
2. Letak astronomis : 50 LU-120 LS dan 110 BT-310 BT.
3. Letak geografis : Terletak di bagian tengah benua Afrika.
4. Batas-batas : utara adalah Republik Afrika Tengah dan Sudan. Timur adalah Uganda, Ruwanda, Tanzania, dan Burundi. Selatan adalah Angola dan Zambia. Barat adalah Angola dan Samudera Atlantik.
5. Bentang alam : Republik Demokrasi Kongo berada di aliran sungai Zaire dan anak sungainya (4.666 m) yang mempunyai banyak air terjun yang sangat baik untuk PLTA. Proyek PLTA yang berada di dekat Kinshasa adalah PLTA terbesar di Bumi. Di sebelah barat adalah daerah pantai sempit yang di apit oleh Angola dan Republik Kongo. Di sebelah timur ada beberapa danau seperti D. Tanganyika, D. Kifu, dan D. Albert. Di antara D. Edward dan D. Albert terdapat G. Rowenzori (5.120 m). Jenis tumbuhannya adalah hutan hujan tropis yang semakin ke selatan menjadi Sabana.
6. Iklim : Tropis.

KONDISI PENDUDUK
Republik Demokratik Congo (RDC) negara dengan luas seperempat Amerika Serikat, berbatasa dengan banyak negara, antara lain Angola, Burundi, Rwanda, Republik Afrika Tengah, Republik Congo, Sudan, Tanzania, Udanda dan Zambia. Luas wilayah RDC adalah 2.345.410 km2, beriklim unik: tropis, panas dan kering di sebelah utara, serta dingin di daerah selatan (pegunungan). Negara ini mempunyai penduduk cukup besar, yaitu sekitar 60.085.804 jiwa, dengan angka pertumbuhan penduduk sebesar 2,98% per-tahu, angka kelahiran rata 44,38 per-1000 dan angka kematian 14,43 per-1000. Ada sekitar 200 etnik di RDC, namun suku terbesar adalah Bantu yang terbagi dalam sub suku Mongo, Luba, Kongo dan Mangbetu-Azande. Mayoritas masyarakat RDC penganut agama Katholik (50%), Protestan (25%), Kimbanguist (10%) dan Islam menjadi minoritas (10%). Bahasa nasional mereka adalah Perancis, di samping ada bahasa lokal Lingala, Kiswahili, Kikongo dan Tshiluba.

KONDISI EKONOMI
Potensi kekayaan yang sangat luas, khususnya suberdaya alam. Namun potensi kekayaan ini berubah drastis sejak tahun 1980-an, karena korupsi dan sebagainya. Kondisi ini semakin parah ketika terjadi perang saudara yang dimulai sejak tahun 1998 dan menewaskan tidak kurang 3,5 juta penduduk (perang, kelaparan dan penyakit). Perang juga mengakibatkan ketidakpastian hukum dalam bisnis, akibatnya banyak investor yang hengkang keluar RDC. Sumberdaya manusia yang bermutu pun semakin banyak yang lari ke luar negeri, dan akibatnya fatal bagi RDC. Akhirnya pada tahun 2002, IMF dan Bank Dunia turun tangan memberikan bantuan, dan pemerintah RDC harus mengimplementasikan dalam bentuk reformasi ekonomi.
Jumlah angkatan kerja cukup banyak, sebagian besar (55%) diserap pertanian, industri 11% dan jasa 34%. Ekonomi tumbuh sebesar 7,5%, namun inflasi mencapai 14%, dan income per-kapita hanya mencapai US $ 700,-. Hasil tambang RDC meliputi berlian, emas, perak, seng, kobalt, tembaga, minyak, uranium, timah, mangaan, batubara, kayu dan hidropower. Sedangkan hasil pertaniannya berkisar pada kopi, gula, minyak nabati (sawit), karet, teh, tapioca, pisang, jagung, buah-buah dan produk kayu. Komoditi yang diekspor meliputi berlian, tembaga, minyak sawit, kopi dan kobalt, senilai US $ 1,417 milyar, dengan negara tujuan Belgia, Finlandia, Amerika Serikat dan Cina. Sedangkan komoditi importnya adalah makanan, mesin untuk pertambangan, peralatan transportasi dan produk minyak senilai US $ 933 juta, berasal dari Afrika Selatan, Belgia, Perancis, Kenya, Amerika Serikat dan Jerman (Indonesia belum termasuk di dalamnya). Mata uang RDC adalah Congolese France (CDF) dengan nilai US $1,- = 401,04 CDF.

BENTUK KERJASAMA DENGAN INDONESIA
Bentuk kerjasama Rep. Demokrasi Kongo dengan Indonesia :
a. Kedua Negara telah lama menjalin hubungan diplomatik.
b. Indonesia telah banyak membantu Rep. Demokrasi Kongo dalam pada awal kemerdekaannya.
c. Melalui PBB Indonesia mengirimkan pasukan Garuda II dan III, untuk menertibkan keamanan semasa perang saudara.
d. Kedua negara bekerjasama dalam forum GNB.
e. Keduanya saling mengadakan kunjungan antar kepala negara

1 komentar: